close
loading...

FOKUS: Misteri Pembantaian di Pulomas Berkalang Persaingan Bisnis?


DI tengah sunyi dan damainya suasana Natal dan menjelang Tahun Baru, muncul kabar menggemparkan perampokan plus pembunuhan sadis di sebuah perumahan elite di Jakarta Timur. Enam korban ditemukan tewas secara mengenaskan pada Kamis (27/12/2016) pagi, serta lima korban lainnya luka-luka.

Rumah Ir. Dodi Triono, seorang arsitek yang juga Ketua RT 12 RW 16 di Komplek Pulomas Residence, Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur (Jaktim), disebutkan didatangi perampok sadis sekira pukul 8 pagi.

Kejadian ini baru dilaporkan seorang saksi, Sheila Putri ke Pos Polisi Kayuputih sekira pukul 09.25 pagi yang kemudian buru-buru aparat mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Di lokasi, polisi mendapati enam korban tewas dan lima lainnya terluka.


Dodi, sang arsitek yang juga Ketua RT setempat termasuk dalam daftar korban tewas bersama dua anaknya, seorang teman anak korban dan dua sopir pribadinya. Sontak, munculnya kabar tragis ini menggemparkan warga sekitar.

Untuk saat ini, Polda Metro Jaya belum bisa mengungkap motif perampokan dan pembunuhan sadis ini. Penyelidikan masih berjalan, baik melalui olah TKP, memeriksa CCTV (Closed Circuit Television), serta mengorek keterangan dari lima korban yang selamat, di mana mereka dirawat di Rumah Sakit (RS) Kartika Pulomas.

“Saya belum tahu jelas motifnya. Kita sedang lakukan olah TKP,” terang Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Argo Yuwono kepada Okezone, Selasa (27/12/2016).

Kejadian mengenaskan ini pun kini masih jadi misteri tersendiri. Apakah benar perampokan murni, atau ada motif lainnya.

Apalagi selama ini sang pemilik rumah, Ir Dodi Triono, dikenal sebagai Ketua RT terkaya se-Jaktim. Di komplek tersebut, mendiang Dodi punya dua rumah. Satunya ya rumah yang jadi TKP di RT 12/16, satunya lagi di RT1/14 di mana di situlah Dodi menjabat Ketua RT.

“Dodi merupakan Ketua RT 12 RW 16, rumahnya ada dua. Di sini warga, di sana ketua RT. Kalau di kejadian ini, merupakan RT 1 RW 14," timpal Iyem, salah satu tetangga korban.

Selain dikenal sebagai salah satu orang terkaya di komplek tersebut, kepribadian Dodi dikenal baik dan tidak terlibat pertikaian dengan seseorang atau pihak manapun.

“Empat hari lalu kita sempat ketemuan di salah satu mal di Jakarta. Tak ada tanda-tanda khusus kalau Dodi akan meninggalkan kami, apalagi orangnya baik,” ungkap Sarjono, teman kuliah mendiang Dodi di Jurusan Arsitektur Universitas Indonesia (UI) kepada iNews.

Dari penyelidikan sementara yang dilakukan polisi, diketahui bahwa Dodi bersama lima korban lainnya yang disebutkan tewas, sempat disetrum dan ditusuk benda tajam. Lantas keenam korban disekap di toilet berukuran 1,5x1,5 meter hingga kehabisan oksigen.

(Baca juga: Dodi, Korban Pembunuhan Sadis Pulomas Disebut Pemenang Tender Renovasi GBK)

Belakangan dugaan motif pembantaian di Pulomas ini disebutkan berkalang persaingan bisnis. Pasalnya, belum lama ini korban memenangi tender renovasi Gelora Bung Karno (GBK), kendati saat artikel ini diturunkan belum ada konfirmasi dari polisi.

“Kakak saya pemimpin proyek renovasi di (GBK) Senayan tapi izinnya belum keluar. Tender sudah dimenangkan oleh dia. Saya enggak tahu kalau bisnis apa, saya juga masih kaget,” cetus Dewi, adik ipar Dodi Triono.

Sumber : Okezone

0 Response to "FOKUS: Misteri Pembantaian di Pulomas Berkalang Persaingan Bisnis?"

Posting Komentar