close
loading...

Membongkar Mitos "Indonesia Kaya Migas"


Gemah ripah, loh jinawi, dan berkelimpahan sumber daya alam, merupakan atribusi yang kerap melekat setiap kali menyebut kata “Indonesia”. Atribusi tersebut tak mengecualikan minyak dan gas bumi (migas).

Namun, pada akhirnya fakta juga yang bicara. Tidak dalam segala hal anugerah melimpah di negeri ini. Salah satunya soal migas itu.

“Indonesia sudah jadi net importer minyak sejak 2004. Dengan kondisi sekarang, Indonesia juga akan menjadi net importer gas pada 2024,” kata Kepala Bagian Program dan Pelaporan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Taslim Z Yunus, Sabtu (4/6/2016).

Tanpa ada upaya untuk menemukan sumber baru cadangan migas—dalam bahasa teknis disebut eksplorasi—, dua sumber energi utama tersebut  akan habis. Tinggal menunggu waktu. 

Terlebih lagi, sejak awal cadangan terbukti migas Indonesia juga tak sebanyak yang dibayangkan kebanyakan orang. Volume cadangan terbukti minyak Indonesia hanya di kisaran 0,2 persen cadangan global, sementara gas di 1,5 persen.

Lalu, untuk mendapatkan sumber cadangan baru migas, tantangan terbesar adalah teknologi dan biaya. Lagi pula, tren eksplorasi pun makin mengarah ke kawasan timur Indonesia dan berlokasi di laut dalam.[Kompas

0 Response to "Membongkar Mitos "Indonesia Kaya Migas""

Posting Komentar